Puisi seorang isteri bernama mama
Pagi yang indah, Sejuk mendahului sinar matahari, Kedengaran burung² riang bkicauan, Ku terjaga dari tidurku, Ku membuka mata, Lalu ku mengusap lembut perutku dengan penuh kasih sayang, Ku merasakan benih² cinta bersama suamiku menjadi zuriat, Nur Zuriat Rahim yang terindah, Berenang² dengan riang, tersenyum, menendang & bermain pabila ku mengusap dirinya, Sedang asyik mengusap lembut perutku, Tiba² ku terjaga dari lamunan, Subahanaallah... Rupanya Allah masih belum ketemukan aku dengan Nur Zuriat Rahim itu, Jatuhlah air mataku mengalir dan terus mengalir dari kelopak mataku membasahi pipi, Disitulah aku akan menangis sepuas hati, Agar nanti aku cukup kuat untuk tersenyum didepan dunia yang nyata.. "Kadang² Allah sembunyikan matahari 'DIA' bagi kita petir dan kilat, Kita menangis dan tertanya kemana hilangnya matahari?, Rupa²nya Allah nak bagi kita pelangi.." Maka dengan setiap ujian yang ku lalui aku akan tempuhi bersama suamiku dengan tahap k